Jangan mengaku orang Lampung kalau tidak mengenal batu cincin bungur dan anggur api. Dua batu akik ini berasal dari Tanjung Bintang, Lampung Selatan, dan Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Kedua batu cincin ini memiliki ciri khas sendiri. Batu bungur warnanya bening bercahaya, konon batu tersebut tergolong kelas batu mulia tingkat dunia. Harganya pun bervariasi mulai dari kisaran Rp 50 juta sampai yang paling murah Rp 500.000.
Menurut Ekowato (25), salah satu penjual batu cincin di Bandar Lampung, batu bungur Tanjung Bintang sukar diolah. "Meski bongkahan awalnya besar, tapi yang jadi hanya kecil saja. Selain itu, dalam prosesnya kerap gagal dibentuk dan terkadang hasilnya tidak maksimal," kata dia, Rabu (11/2/2015).
Selain itu, batu bungur juga belakangan mulai sulit ditemukan di alam. Atas alasan itulah, batu cincin asal Lampung Selatan itu memiliki harga yang istimewa. "Kolektor dunia asal China sangat berminat dengan jenis batu akik itu," kata Ekowato, di sela-sela pameran batu akik yang digelar di Lampung.
Sementara batu anggur api berwarna putih. Pada bagian dalamnya menyerupai cangkang telur, dan jika disinari cahaya akan terlihat lidah api yang menarik. Belakangan, batu cincin asal Way Kanan ini menjadi terkenal setelah Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menggunakan aksesori itu dalam setiap acara-acara penting.
Harga yang ditawarkan pun mulai dari Rp 300.000 hingga Rp 16 juta, tergantung ukuran batu yang diinginkan pembeli.
Pameran batu akik yang dilaksanakan dari tanggal 9-15 Februari 2015 di salah satu mal di Lampung ini menarik perhatian pengunjung, khususnya kaum laki-laki. Tampak mereka begitu menikmati keindahan batu yang dipajang di sejumlah stan. Ada pula yang menyaksikan bongkahan batu yang belum diolah.
Salah satunya yaitu M Tio Aliansyah (37), seorang Komisioner KPU Lampung, yang ditemui di tengah pameran batu akik itu. Dia mengaku memiliki dua jenis batu cincin asal Lampung. Menurut dia, menjadi satu kebanggaan tersendiri memiliki dua jenis batu tersebut. "Jangan ngaku orang Lampung deh kalau tidak punya koleksi dua batu itu," ujar dia.
Menurut Tio, dalam pertemuan dan kegiatan KPU berskala nasional mereka kerap bertukar suvenir batu tersebut.
Kedua batu cincin ini memiliki ciri khas sendiri. Batu bungur warnanya bening bercahaya, konon batu tersebut tergolong kelas batu mulia tingkat dunia. Harganya pun bervariasi mulai dari kisaran Rp 50 juta sampai yang paling murah Rp 500.000.
Menurut Ekowato (25), salah satu penjual batu cincin di Bandar Lampung, batu bungur Tanjung Bintang sukar diolah. "Meski bongkahan awalnya besar, tapi yang jadi hanya kecil saja. Selain itu, dalam prosesnya kerap gagal dibentuk dan terkadang hasilnya tidak maksimal," kata dia, Rabu (11/2/2015).
Selain itu, batu bungur juga belakangan mulai sulit ditemukan di alam. Atas alasan itulah, batu cincin asal Lampung Selatan itu memiliki harga yang istimewa. "Kolektor dunia asal China sangat berminat dengan jenis batu akik itu," kata Ekowato, di sela-sela pameran batu akik yang digelar di Lampung.
Sementara batu anggur api berwarna putih. Pada bagian dalamnya menyerupai cangkang telur, dan jika disinari cahaya akan terlihat lidah api yang menarik. Belakangan, batu cincin asal Way Kanan ini menjadi terkenal setelah Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menggunakan aksesori itu dalam setiap acara-acara penting.
Harga yang ditawarkan pun mulai dari Rp 300.000 hingga Rp 16 juta, tergantung ukuran batu yang diinginkan pembeli.
Pameran batu akik yang dilaksanakan dari tanggal 9-15 Februari 2015 di salah satu mal di Lampung ini menarik perhatian pengunjung, khususnya kaum laki-laki. Tampak mereka begitu menikmati keindahan batu yang dipajang di sejumlah stan. Ada pula yang menyaksikan bongkahan batu yang belum diolah.
Salah satunya yaitu M Tio Aliansyah (37), seorang Komisioner KPU Lampung, yang ditemui di tengah pameran batu akik itu. Dia mengaku memiliki dua jenis batu cincin asal Lampung. Menurut dia, menjadi satu kebanggaan tersendiri memiliki dua jenis batu tersebut. "Jangan ngaku orang Lampung deh kalau tidak punya koleksi dua batu itu," ujar dia.
Menurut Tio, dalam pertemuan dan kegiatan KPU berskala nasional mereka kerap bertukar suvenir batu tersebut.
Barang sesuai gambar masih adakah
BalasHapusDan kalau untuk jual lagi berapa harganya?